TEMPO.CO, Bandung-Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM Arifin Tasrif setuju pelibatan daerah dalam pengelolaan ladang minyak marginal.
“Kita akan upayakan supaya nanti bisa diberdayakan, dan nanti dicarikan, akan dipertemukan dengan bapak angkat, misalnya dengan Pertamina sehingga bisa dipraktekkan kaidah penambangan yang lebih baik dan juga bisa memberikan manfaat ekonomi terhadap daerah,” kata dia selepas bertemu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, di Gedung Sate, Bandung, Jumat, 23 April 2021.
Arifin mengatakan, ladang migas marginal adalah ladang tua yang sudah ditinggalkan. Cadangan migasnya sudah tidak sebesar yang dikelola industri migas di hulu. Statusnya ada yang sudah dikembalikan pengelolaannya pada pemerintah.
“Ladang-ladang marginal ini adalah ladang yang sudah ditinggalkan, jumlah (cadangnya) tidak sebesar di hulu, tetap karena sudah dikembalikan kepada pemerintah, itu ada kegiatan, ada kegiatan-kegiatan eksploitasi yang dilakukan tidak secara resmi,” kata Arifin.
Arifin mengatakan, ladang tua yang dikelola ilegal tersebut memberi dampak pada lingkungan. “Dampaknya adalah yang paling berdampak itu pada masalah lingkungan karena tidak dikelola dengan kaidah-kaidah penambangan yang baik,” kata dia.
Arifin mengatakan, kementeriannya akan mengupayakan pelibatan daerah dalam pengelolaan ladang marginal tersebut. “Jadi ini akan bisa dilakukan secara formal,” kata dia.